NUNUKAN – Pelaksanaan Program Ketahanan Pangan Masyarakat, yang lebih spesifik dikenal sebagai program lumbung pangan lokal, di wilayah Rukun Tetangga (RT) 06 Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, telah ditetapkan sebagai salah satu fokus sasaran non-fisik yang krusial dalam rangkaian kegiatan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 yang diinisiasi dan dikoordinasikan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0911/Nunukan.
Inisiatif strategis ini merupakan cerminan komitmen TNI untuk tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada penguatan fondasi ekonomi dan sosial masyarakat secara holistik.
Dalam konteks penggerakan partisipasi masyarakat, Kelompok Tani Matirowalli, sebuah entitas komunitas petani yang berdedikasi dan proaktif, di bawah kepemimpinan Bapak Usman, telah berperan sentral dalam menggalang dan mendorong keterlibatan aktif para warga dalam berbagai kegiatan pertanian.
Kelompok ini secara konsisten mengadakan pertemuan rutin, sesi diskusi, serta praktik lapangan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bertani para anggotanya, sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong dalam mengelola lahan secara produktif. Mereka meyakini bahwa dengan partisipasi kolektif, tujuan ketahanan pangan dapat dicapai secara optimal dan berkelanjutan.
Dukungan dan motivasi juga secara berkelanjutan diberikan oleh Babinsa (Bintara Pembina Desa) Serka Robert. Dengan dedikasi tinggi, beliau kerap kali berperan sebagai motivator dan fasilitator, secara berulang kali menyampaikan pesan penting mengenai urgensi pemanfaatan lahan agar senantiasa produktif.
Serka Robert secara aktif melibatkan diri dalam kegiatan pertanian di tingkat desa, memberikan saran teknis yang praktis, serta mendorong warga untuk mengoptimalkan potensi lahan yang ada, baik itu pekarangan rumah maupun lahan kosong yang belum termanfaatkan, demi peningkatan hasil panen dan kemandirian pangan keluarga.
Lebih jauh, Letda Czi Afrizal, selaku salah satu staf Satuan Tugas (Satgas) TMMD Kodim 0911/Nunukan, memberikan penekanan yang kuat terkait integrasi program ketahanan pangan ini dalam kerangka besar TMMD.
Beliau menjelaskan bahwa aspek ketahanan pangan bukanlah sekadar kegiatan tambahan, melainkan merupakan bagian integral dan esensial dari program TMMD yang lebih luas, berfungsi sebagai penyeimbang vital bagi pembangunan infrastruktur fisik. Menurut Letda Czi Afrizal, pembangunan infrastruktur seperti perbaikan jalan dan fasilitas umum harus berjalan seiring dengan penguatan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat, sehingga tercipta pertumbuhan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam penjelasannya lebih lanjut, Letda Czi Afrizal menguraikan visi TMMD itu sendiri dengan presisi.
“TMMD merupakan sebuah instrumen percepatan pembangunan yang bersifat lintas sektoral, didesain untuk menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat mulai dari infrastruktur hingga peningkatan kualitas hidup. Dalam pelaksanaannya, TMMD tidak hanya berfokus dan mengerjakan sasaran fisik semata, seperti pembangunan jalan, jembatan, atau fasilitas umum lainnya. Lebih dari itu, TMMD secara komprehensif turut menyasar kegiatan non-fisik yang tak kalah penting, seperti program ketahanan pangan yang sedang kita galakkan ini, berbagai bentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat, serta sosialisasi mengenai program-program pemerintah atau isu-isu penting lainnya yang relevan bagi kesejahteraan dan kemajuan desa.” Penjelasan ini menegaskan filosofi TMMD sebagai program pembangunan holistik yang melihat masyarakat sebagai subjek pembangunan yang utuh, dengan kebutuhan fisik, ekonomi, dan sosial yang saling terkait.(0911).