Lombok Tengah – Semangat gotong royong dan kekompakan antara TNI dan masyarakat kembali terlihat nyata dalam pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 1620/Loteng di Kelurahan Tiwu Galih, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
Pembangunan talut sepanjang 150 meter di jalan berlumpur yang selama ini menyulitkan akses warga menjadi bukti kolaborasi luar biasa antara Satgas TMMD dan masyarakat. Warga secara sukarela ikut membawa material, mencampur semen, hingga membantu proses pembangunan, bahu-membahu dengan anggota TNI meski cuaca dan kondisi medan sering kali tidak bersahabat.
Dansatgas TMMD ke-124, Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti, mengungkapkan rasa bangga terhadap kekompakan yang ditunjukkan warga Tiwu Galih. Menurutnya, inilah makna sejati TMMD, yakni menyatukan kekuatan antara TNI dan rakyat demi pembangunan desa.
“Gotong royong yang terbangun di sini luar biasa. Semua bekerja tanpa pamrih. Ini adalah kekuatan bangsa yang harus terus dipelihara,” ujar Dansatgas, Sabtu (10/5/2025).
Ia menegaskan bahwa TMMD bukan semata tentang pembangunan fisik, melainkan juga sebagai wadah memperkuat semangat kebersamaan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial antarwarga.
“Pembangunan talut ini penting untuk masyarakat, tapi yang lebih penting adalah ikatan sosial yang tercipta dari proses pembangunan itu sendiri,” tambahnya.
Warga pun merasa terbantu dan bangga bisa terlibat langsung. Salah satu tokoh masyarakat Tiwu Galih, H. Muksin, menyebut TMMD sebagai program yang menghidupkan kembali semangat gotong royong yang mulai memudar di tengah masyarakat modern.
“Ini luar biasa. Kami merasa dilibatkan, bukan hanya sebagai penerima manfaat, tapi juga sebagai bagian dari solusi,” ungkapnya.
Dengan partisipasi aktif masyarakat, pembangunan talut diharapkan selesai tepat waktu dan memberikan manfaat jangka panjang, khususnya dalam mempermudah akses jalan warga yang selama ini terganggu akibat lumpur dan longsor saat musim hujan.
Program TMMD ke-124 terus berlanjut di enam kecamatan dengan semangat yang sama: membangun desa, memperkuat kemanunggalan, dan menumbuhkan kembali nilai-nilai kebersamaan.