NUNUKAN – Di jantung perbatasan Nunukan, sebuah wilayah strategis di mana mentari pertama menyapa negeri dengan sinarnya yang hangat, para prajurit garda depan dari Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 0911/Nunukan tidak hanya menorehkan jejak pembangunan fisik di atas tanah yang selama ini sulit diakses, namun juga secara simultan menyemai benih-benih harapan baru di setiap sapuan kuas mereka yang penuh makna. Mereka adalah arsitek sekaligus seniman pembangunan yang, dengan cucuran keringat, ketekunan luar biasa, dan dedikasi yang tak tergoyahkan, kini tengah melukiskan sketsa masa depan yang lebih cerah di atas kanvas raksasa berupa beton dan kayu yang mereka kerjakan.
Bukan sekadar pewarna biasa, namun cat hijau yang secara teliti dan penuh perhatian membalut erat setiap inci pembatas jembatan baik itu struktur jembatan permanen dan kokoh yang baru dibangun, yang kini menopang denyut lalu lintas jalanan baru sepanjang 2.600 meter membentang lurus dan efisien, maupun jembatan ulin yang telah lama berdiri dan menjadi saksi bisu perjalanan waktu serta dinamika kehidupan masyarakat Mansapa adalah sebuah prasasti hidup yang tak lekang oleh zaman.
Setiap sentuhan warna hijau yang diaplikasikan dengan presisi bukan hanya semata-mata merias aspek fisik dari infrastruktur yang dibangun, melainkan jauh lebih dalam, ia merupakan metafora visual dari “kenangan abadi” yang ditanamkan secara kolektif oleh TNI dan masyarakat.
Warna hijau ini bertindak sebagai jembatan simbolis yang menghubungkan masa lalu yang penuh dengan tantangan mobilitas yang sulit, infrastruktur yang terbatas, dan akses terjal, dengan masa depan yang dijanjikan, yaitu masa depan yang terang benderang, penuh kemudahan akses, dan potensi ekonomi yang terbuka lebar. Warna hijau ini, laksana hamparan permadani keindahan yang secara visual membentang luas di sepanjang jalan dan jembatan, akan senantiasa menjadi pengingat yang kuat bagi seluruh warga Mansapa: di sinilah, semangat gotong royong dan kebersamaan yang telah menjadi nilai luhur bangsa Indonesia menjelma menjadi karya nyata yang monumental.
Di sini, akses yang dulunya terjal, memutar, dan memakan waktu serta biaya, kini dipangkas secara drastis oleh kehadiran jembatan-jembatan yang gagah dan kokoh, yang secara langsung membuka gerbang efisiensi dalam mobilitas dan transportasi. Hal ini pada gilirannya akan memacu nadi ekonomi lokal untuk berdetak lebih cepat, mengalirkan geliat perdagangan, dan membuka peluang-peluang baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Para prajurit TNI, yang berinteraksi erat dan bersinergi harmonis bersama masyarakat setempat, tidak hanya membangun jembatan sebagai penghubung dua daratan yang terpisah secara geografis. Lebih dari itu, mereka juga membangun jembatan sebagai simpul-simpul persaudaraan yang mengikat erat tali silaturahmi antarindividu dan antarkelompok, menjadi bukti nyata dari sinergi yang tak tergoyahkan antara aparat negara dan rakyatnya.
Di bawah arahan kepemimpinan Dansatgas TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, Letkol Inf Albert Frantesca, M.Han, yang karismatik dan visioner, setiap goresan hijau pada struktur jembatan adalah sebuah janji tegas bahwa dedikasi dan komitmen untuk pembangunan tidak akan pernah pudar. Janji ini adalah sebuah investasi jangka panjang dalam kemajuan Mansapa. Hingga kelak tiba saatnya, ketika tirai upacara penutupan TMMD secara resmi tersingkap, jembatan-jembatan yang gagah dan berbalut warna hijau yang asri ini akan berdiri tegak dengan bangga, tak ubahnya mercusuar kehidupan yang memancarkan optimisme di Mansapa.
Mereka akan senantiasa memancarkan cahaya kemajuan, menunjukkan arah menuju kesejahteraan yang berkesinambungan, dan menjadi simbol abadi dari transformasi positif yang tak lekang oleh waktu dan dinamika perubahan. Infrastruktur ini bukan hanya sekadar bangunan, melainkan sebuah puisi pembangunan yang indah, terukir secara nyata dalam keindahan warna, dan terabadikan secara mendalam dalam ingatan serta hati sanubari setiap warga masyarakat Mansapa yang merasakan langsung manfaatnya.(0911).