BARITO KUALA – Asa baru membuncah di kalangan petani Desa Jejangkit Pasar, Kecamatan Jejangkit, Potensi lahan terlantar kini dilirik untuk diubah menjadi sawah produktif melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) “Cetak Sawah Rakyat” hasil kolaborasi apik antara Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Sosialisasi perdana program strategis ini telah sukses dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jejangkit pada Selasa, 20 Mei 2025.
Kegiatan yang dihadiri berbagai pihak mulai dari Kepala Bidang PSP Distan Batola Handoko, Dosen Poliban Niken beserta tim, Camat Jejangkit M. Didik Kaharuddin, hingga pilar penting di lapangan seperti Komandan Pos (Danpos) Jejangkit, Peltu Haris, serta perwakilan Gapoktan Desa Jejangkit Pasar ini, menjadi langkah awal penetapan roadmap pembangunan pertanian.
Tim Survey Identification Design (SID) dari Poliban memaparkan secara rinci bahwa program CSR ini akan diawali dengan pengisian kuesioner dan survei mendalam di lokasi terpilih untuk luasan awal 64,56 Hektare. Data yang terkumpul ini akan menjadi fondasi kuat penyusunan dokumen SID, panduan teknis dalam mengolah lahan secara efektif.
Pentingnya sinergi ditekankan oleh Kepala Bidang PSP Distan Batola, Handoko. Ia menegaskan bahwa keterlibatan penuh Gapoktan sangat krusial karena merekalah yang paling memahami kebutuhan petani untuk mendongkrak produksi. “Luasan 64,56 Ha ini bisa bertambah, tergantung antusiasme masyarakat, asalkan lahan tersebut di luar Lahan Baku Sawah (LBS) dan HGU,” jelasnya, membuka peluang lebih besar bagi petani lain.
Kehadiran TNI dalam program ini bukan hanya formalitas. Mereka menjadi pilar penting di level desa, memastikan kelancaran komunikasi dan koordinasi. “Kami dari Pos Jejangkit siap mengawal dan mendukung penuh program Cetak Sawah Rakyat ini,” tegas Danpos Jejangkit, Peltu Haris.
Katanya, Ini adalah bukti nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat, bahu membahu demi meningkatkan taraf hidup petani melalui sektor pertanian. “Melihat potensi lahan yang ada dan semangat masyarakat, kami optimis program ini akan berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan.” Pernyataan Peltu Haris ini mencerminkan komitmen kuat aparat teritorial dalam setiap lini kegiatan pembangunan masyarakat.
Pasca sosialisasi, tim langsung bergerak melakukan survei lokasi. Meskipun sempat ditemukan lahan sawit di Handil 5 yang tidak memenuhi kriteria, tim dengan sigap mengalihkan target ke Handil 4, memastikan lokasi yang dipilih benar-benar di luar LBS dan HGU. Langkah proaktif ini menunjukkan keseriusan semua pihak dalam mewujudkan program ini.
Sosialisasi dan survei lapangan ini tak hanya agenda formal, tapi juga menjadi momentum penting penguatan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, TNI, dan petani. Energi positif dan semangat gotong royong terasa kental, menandakan kesiapan Desa Jejangkit Pasar menyambut era baru pertanian yang lebih maju dan mandiri. Dengan dukungan semua pihak, “Cetak Sawah Rakyat” diharapkan benar-benar menjadi solusi konkret bagi peningkatan produksi dan kesejahteraan petani di perbatasan.(1005).