Mempawah – Setelah berminggu-minggu berjibaku dalam pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), prajurit Satgas TMMD Ke-124 bersama warga kembali menunjukkan semangat kebersamaan. Hari ini, mereka tampak kompak mengemaskan sisa batako yang tidak terpakai, sebagai bagian dari penataan ulang lokasi pembangunan yang telah mencapai tahap akhir.
Menurut Praka Edy Junaidi, salah satu personel Satgas TMMD, kegiatan ini bukan sekadar merapikan sisa material, melainkan simbol eratnya kebersamaan antara TNI dan rakyat. “Kami ingin menyelesaikan semuanya dengan rapi, termasuk sisa-sisa batako. Ini sekaligus jadi momen untuk kembali bergotong royong dengan warga,” ujarnya.
Batako yang tersisa dari pembangunan dirapikan dan dikumpulkan agar dapat digunakan kembali untuk kebutuhan lain warga sekitar. Tindakan ini juga menjadi wujud efisiensi dan kepedulian terhadap lingkungan serta kebutuhan desa.
Warga menyambut inisiatif itu dengan antusias. Banyak dari mereka turut membantu tanpa diminta, karena merasa terlibat secara emosional dengan proses pembangunan RTLH yang kini hampir selesai. “Kami merasa rumah ini dibangun bersama. Jadi merapikan sisa batako ini juga tugas kami,” kata Pak Leman, warga setempat.
Momen sederhana ini menjadi penutup manis dari proses panjang pembangunan RTLH di Desa Sungai Purun Kecil. Meski pekerjaan hampir selesai, semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat tetap hidup hingga akhir.
