NUNUKAN – Di pusat Kelurahan Mansapa, Nunukan Selatan, wujud nyata persatuan TNI dan masyarakat diperlihatkan melalui pembangunan infrastruktur penting, yaitu pembangunan jembatan. Proyek jembatan ini adalah simbol harapan masa depan, dikerjakan dengan semangat kolaborasi dalam Program TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan. Program yang berlangsung dari 6 Mei hingga 4 Juni 2024 ini sedang memasang kayu ulin sebagai lantai jembatan, yang merupakan bagian fisik vital dari program, menumbuhkan harapan baru dalam prosesnya.
Kita dapat melihat bilah-bilah kayu ulin berkualitas, yang kuat dan tahan lama, dipasang dengan cermat di atas kerangka baja jembatan. Ini lebih dari sekadar pekerjaan pembangunan; ini menunjukkan persatuan, ketahanan, dan janji untuk meningkatkan konektivitas serta kesejahteraan warga Mansapa. Dansatgas TMMD Ke-124, Letkol Inf Albert Frantesca, menekankan pentingnya ketelitian. Ia menyatakan bahwa setiap bilah ulin bukan hanya bahan bangunan, tetapi elemen kunci fungsi dan daya tahan jembatan. Pemasangan yang tidak tepat atau tidak kuat dapat membahayakan pengguna dan harus dihindari demi keselamatan pengguna jembatan yang akan vital bagi kehidupan warga Mansapa.
Pernyataan tegas Dansatgas Letkol Albert Frantesca mencerminkan perencanaan matang dan dedikasi besar. Di setiap pemasangan, ada perpaduan keahlian prajurit TNI yang terlatih dan semangat gotong royong masyarakat setempat yang antusias berkontribusi. Mereka bekerja sama, saling melengkapi, membangun harapan di atas struktur baja dan kayu ulin yang kokoh.
Jembatan ini, setelah selesai, akan menjadi lebih dari sekadar penghubung fisik. Ia akan menjadi penghubung penting bagi ekonomi, aktivitas sosial, dan pertukaran budaya di Mansapa. Keberadaannya akan memudahkan warga mengakses fasilitas seperti pasar, sekolah, dan layanan kesehatan, serta mempererat hubungan antarwarga yang sebelumnya mungkin terkendala lokasi geografis.
Pembangunan jembatan ini membuktikan bagaimana infrastruktur strategis dapat memicu perubahan positif dan berkelanjutan dalam masyarakat, seperti yang dilaporkan pada 19 Mei lalu saat pembangunan menunjukkan kemajuan.
Selain pembangunan fisik seperti jembatan dan rehabilitasi rumah, TMMD Ke-124 di Mansapa juga fokus pada pembangunan non-fisik, yaitu membangun mental dan fisik masyarakat. Program ini bertujuan membangkitkan optimisme, kemandirian, dan memperkuat hubungan serta sinergi antara TNI dan rakyat. Sasaran fisik (infrastruktur) dan non-fisik (penyuluhan) menunjukkan komitmen TNI untuk hadir di tengah masyarakat, mendengar kebutuhan mereka, dan mencari solusi bersama.
Saat bilah-bilah kayu ulin terpasang, bukan hanya struktur jembatan yang menguat, tetapi juga kepercayaan dan kemanunggalan antara TNI dan rakyat. Semangat gotong royong, etos kerja, dan sinergi dalam TMMD Ke-124 Mansapa adalah contoh inspiratif. Ini adalah bukti nyata bahwa persatuan, kerja keras bersama, dan komitmen pada pembangunan dapat mewujudkan impian masyarakat dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. (0911).
