NUNUKAN – Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 0911/Nunukan menunjukkan dedikasi berkelanjutan untuk mengembangkan infrastruktur vital di wilayah perbatasan Indonesia yang terbilang tertinggal. Proyek TMMD ini bukan hanya pembangunan fisik, melainkan perwujudan kehadiran negara demi pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Fokus utama saat ini adalah menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 2.600 meter dengan lebar 6 meter di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Jalan ini diharapkan menjadi jalur penghubung penting, pendorong ekonomi lokal, dan sarana peningkatan mobilitas sosial, yang akan bermanfaat bagi Mansapa dan area sekitarnya, membuka peluang perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Dalam beberapa hari terakhir, upaya keras Satgas TMMD fokus pada pemasangan gorong-gorong, elemen penting untuk menjaga stabilitas jalan dari genangan dan erosi. Gorong-gorong ini berfungsi sebagai sistem drainase yang memungkinkan air permukaan mengalir di bawah jalan tanpa menyebabkan kerusakan struktural. Penempatan yang presisi, kedalaman yang tepat, dan konstruksi yang kuat dengan bahan berkualitas tinggi memastikan jalan tetap kering, aman, dan tahan lama, bahkan saat musim hujan ekstrem, meminimalkan risiko kerusakan dan menjamin kelancaran lalu lintas.
Serma Sugiono, anggota Satgas TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan yang mengawasi langsung di lapangan, menjelaskan kompleksitas pemasangan gorong-gorong. “Proses ini membutuhkan perencanaan desain yang matang, presisi tinggi dalam pengukuran, serta kekuatan memadai dalam eksekusinya,” ujarnya pada Sabtu (24/05). Beliau menambahkan bahwa setiap gorong-gorong diperiksa detail untuk memastikan dimensi dan integritasnya sebelum dipasang, demi ketahanan dan fungsi optimal.
Untuk efisiensi dan keamanan maksimal, instalasi gorong-gorong menggunakan ekskavator. Penggunaan alat berat ini penting untuk mengangkat dan memposisikan gorong-gorong besar dan berat, mempercepat pekerjaan dibandingkan metode manual, serta mengurangi risiko kesalahan dan cedera. Dengan ekskavator, setiap gorong-gorong terpasang sempurna pada posisi yang ditentukan, memastikan drainase efektif dan fondasi jalan yang kuat. Inovasi teknologi ini menunjukkan adaptasi TNI terhadap metode konstruksi modern.
Dengan semangat tinggi, Serma Sugiono optimis bahwa semua target program pembangunan akan tercapai sesuai jadwal. Beliau berharap setelah pembangunan selesai, masyarakat dapat segera merasakan manfaat langsung, seperti kelancaran transportasi, kemudahan akses ke fasilitas umum (sekolah, puskesmas, pasar), dan peningkatan mobilitas untuk kegiatan ekonomi yang mendorong UMKM lokal. Semua ini diharapkan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan di perbatasan. Program TMMD Ke-124 telah dimulai sejak 6 Mei 2025 dan akan berakhir pada 4 Juni 2025, menandai periode kerja keras dan dedikasi penuh dari Satgas serta dukungan masyarakat.
Di lokasi proyek, terlihat jelas sinergi kuat antara TNI dan rakyat, yang sering disebut “Kemanunggalan TNI dengan Rakyat” dan menjadi inti Program TMMD. Masyarakat setempat, dengan semangat gotong royong, aktif terlibat dalam setiap tahapan pembangunan, mulai dari persiapan lahan, pengangkutan material, hingga pengerjaan gorong-gorong. Mereka tidak hanya memberikan kontribusi tenaga fisik, tetapi juga ide dan dukungan moral. Interaksi harian antara prajurit dan warga menciptakan ikatan emosional dan sosial yang kuat, membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur adalah tanggung jawab bersama.
Kebersamaan ini mempercepat proses pembangunan dan mempererat tali persaudaraan, memperkuat rasa kebersamaan, serta meningkatkan kohesi sosial di masyarakat perbatasan, menjadikannya model pembangunan partisipatif yang efektif dan berkelanjutan. (0911).