NUNUKAN – Dalam suasana pagi yang cerah namun penuh semangat, Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-124 dari Kodim 0911/Nunukan telah memulai fase krusial dalam rangkaian kegiatan pembangunan infrastruktur vital di wilayah perbatasan.
Operasi logistik berskala besar sedang berlangsung, difokuskan pada pendistribusian material esensial berupa tanah timbunan pilihan, atau yang dalam istilah teknis lapangan dikenal sebagai basecourse. Material ini, yang memiliki karakteristik kepadatan dan stabilitas tinggi, merupakan fondasi utama yang akan digunakan dalam pembangunan badan jalan baru yang ambisius. Proyek ini mencakup pembentangan jalan sepanjang 2.600 meter dengan lebar standar 6 meter, sebuah arteri penting yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi akses ekonomi bagi masyarakat setempat.
Di lokasi proyek yang luas, pemandangan armada truk pengangkut material menjadi pemandangan yang tak terelakkan. Truk-truk berat ini hilir mudik tanpa henti, membentuk rantai pasokan logistik yang efisien. Masing-masing truk membawa berton-ton material basecourse, menunjukkan volume pekerjaan yang signifikan, Selasa (27/05).
Serma Sugiono, salah satu anggota Satgas TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan yang ditemui di lapangan, menjelaskan urgensi dari kegiatan pendistribusian ini. “Hari ini, fokus utama kami adalah memastikan seluruh material timbunan ini terdistribusi secara merata dan tepat waktu ke lokasi pembangunan badan jalan. Ini adalah langkah awal yang fundamental sebelum tahap konstruksi inti dapat dimulai,” tegas Serma Sugiono, suaranya dipenuhi determinasi di tengah deru mesin truk.
Ia melanjutkan penjelasannya mengenai proses selanjutnya. “Material ini sangat dibutuhkan dan akan segera ditindaklanjuti. Setelah material basecourse ini terhamparkan, kami akan menggunakan ekskavator mini untuk meratakannya secara presisi, membentuk kontur badan jalan yang ideal. Tahap selanjutnya adalah pemadatan, yang krusial untuk memastikan stabilitas dan durabilitas jalan. Untuk itu, kami akan mengerahkan alat berat vibro, sebuah compactor canggih yang mampu menghasilkan getaran kuat untuk memadatkan tanah hingga mencapai tingkat kepadatan optimal, mencegah penurunan dan retakan di masa depan,” ungkap Serma Sugiono, memberikan gambaran komprehensif tentang tahapan teknis pekerjaan jalan.
Kegiatan TMMD ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik semata, melainkan merupakan sebuah manifestasi nyata dari komitmen dan keseriusan Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya Kodim 0911/Nunukan, dalam mendukung percepatan pembangunan di wilayah-wilayah terpencil dan perbatasan.
Inisiatif TMMD menjadi jembatan penghubung antara kebutuhan masyarakat akan infrastruktur dasar dengan kemampuan dan dedikasi TNI untuk menggerakkan pembangunan. Ini adalah upaya kolaboratif yang menggabungkan kekuatan militer dengan partisipasi aktif masyarakat, menciptakan sinergi positif demi kemajuan bersama.
Tingkat urgensi proyek ini juga ditekankan oleh tenggat waktu yang ketat. Seluruh pekerjaan konstruksi TMMD Ke-124 ini diwajibkan rampung dan siap digunakan sebelum tanggal 4 Juni 2025. Batas waktu yang presisi ini menuntut perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efisien, dan koordinasi yang tanpa cela di antara seluruh komponen Satgas TMMD, serta dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Target waktu ini bukan hanya sekadar angka, melainkan cerminan dari komitmen TNI untuk menyerahkan hasil pembangunan yang berkualitas tinggi tepat waktu, memastikan masyarakat dapat segera merasakan manfaat langsung dari jalan baru tersebut, yang akan membuka akses transportasi, mendukung aktivitas ekonomi lokal, dan meningkatkan kualitas hidup di wilayah sasaran TMMD.(0911).