BARITO KUALA – Bencana banjir yang melanda Kecamatan Kuripan, Tabukan, dan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, sejak 14 April 2025 ditetapkan sebagai status siaga bencana. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Penentuan Status Tanggap Darurat Bencana yang digelar di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kantor Pemkab Batola, Jumat (02/05).
Rapat dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, dan instansi terkait.
Banjir yang disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi, meluapnya Sungai Barito, dan banjir kiriman dari hulu sungai, telah mengakibatkan genangan air setinggi 50-80 cm di sejumlah rumah warga.
Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi, aktivitas belajar di sekolah dihentikan, dan perekonomian masyarakat terganggu.
Laporan dari tim reaksi cepat BPBD mencatat dampak yang signifikan terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat. Akses jalan yang terputus juga menghambat distribusi barang dan jasa, sementara sejumlah warga mulai mengeluhkan masalah kesehatan seperti diare dan gatal-gatal.
Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala, Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan bahwa banjir yang terjadi kali ini di luar prediksi. “Kita harus bertindak cepat dan tepat untuk membantu masyarakat yang terdampak,” Tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah provinsi telah berencana membangun bendungan di Riam Kiwa untuk mengendalikan debit air Sungai Barito sebagai solusi jangka panjang. “Ini upaya untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” Imbuhnya.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola, Mirwan Efendy Siregar, ST., SH., MH., menjelaskan detail dampak banjir berdasarkan hasil kajian cepat. “Ketinggian air yang signifikan dan dampaknya terhadap pendidikan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat telah memenuhi kriteria penetapan status tanggap darurat,” Paparnya.
BPBD Batola telah mendirikan pos penanganan bencana dan menyalurkan bantuan logistik berupa beras untuk meringankan beban masyarakat. “Kami juga akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Komandan Kodim 1005/Batola, Letkol Inf Andika Suseno, S.I.P., memberikan dukungan penuh terhadap penetapan status tanggap darurat.
“Kami mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana ini. Proses kajian harus cepat dan tepat untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai kebersihan lingkungan dan kesiapsiagaan bencana sebagai upaya mitigasi jangka panjang. “Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, kita bisa bersama-sama mengurangi risiko bencana di masa mendatang,” tambahnya.
Kabagops Polres Batola, Kompol Sony L. Gaol, menekankan pentingnya koordinasi yang baik antar instansi terkait dalam penanggulangan bencana. “Pembagian tugas yang jelas dan efektif di lapangan sangat krusial agar penyaluran bantuan dapat tepat sasaran,” katanya.
Ia juga menyoroti perlunya identifikasi warga yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk mencegah kesenjangan sosial. “Kita harus memastikan bahwa bantuan diberikan secara adil dan merata kepada mereka yang paling membutuhkan,” Tutup Kompol Sony.
TNI dan Polri berkomitmen untuk terus mendukung upaya penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Barito Kuala. Mereka telah mengerahkan personel untuk membantu evakuasi warga, pendistribusian bantuan, dan pengamanan di lokasi terdampak.
Kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, TNI, dan Polri diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang terdampak banjir. Pemerintah Kabupaten Barito Kuala juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait.(1005).