NUNUKAN – Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 yang diinisiasi oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0911/Nunukan, hingga kini masih memfokuskan seluruh upaya dan sumber daya yang ada pada proses revitalisasi dan perehaban Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kegiatan ini merupakan salah satu prioritas utama dan menjadi sasaran fisik tambahan yang krusial dalam pelaksanaan TMMD Ke-124 di wilayah Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Program rehabilitasi RTLH ini bukan sekadar perbaikan struktural biasa, namun juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat, memberikan mereka tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman, Senin (19/05).
Dalam setiap tahapan pekerjaan, terlihat jelas sinergi yang kuat antara anggota Satgas TMMD dan masyarakat setempat. Pemandangan gotong royong yang penuh semangat menghiasi lokasi pembangunan. Secara khusus, terlihat beberapa anggota Satgas TMMD bersama-sama dengan warga bahu membahu mengerjakan pembuatan kerangka teras depan rumah milik Bapak Jailani, yang beralamat di Jalan Anasta Wijaya, RT 02, RW 01, Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Proses pembuatan kerangka teras ini merupakan salah satu langkah penting dalam struktur bangunan, memerlukan ketelitian dan kekuatan fisik, yang semuanya dikerjakan dengan penuh kebersamaan dan rasa memiliki oleh seluruh pihak yang terlibat.
Serma Erwin Tuanhu, salah seorang anggota Satgas TMMD yang turut serta aktif dalam kegiatan tersebut, memberikan penjelasan mengenai pentingnya pekerjaan pemasangan kerangka teras ini. Beliau menggarisbawahi bahwa proses pemasangan kerangka teras dilakukan dengan penuh perhitungan dan memperhatikan aspek kekuatan struktural. Tujuannya adalah untuk memastikan teras depan nantinya menjadi kokoh dan mampu menopang beban, serta tahan terhadap berbagai kondisi cuaca.
Lebih dari itu, Serma Erwin juga menambahkan bahwa pemasangan kerangka yang tepat dan rapi juga berkontribusi signifikan terhadap nilai estetika bangunan secara keseluruhan. “Kami ingin agar rumah ini tidak hanya kuat dan aman ditinggali, tetapi juga terlihat indah dan nyaman dipandang, memberikan rasa bangga bagi pemiliknya,” jelas Serma Erwin.
Aspek estetika ini dianggap penting karena rumah yang tertata rapi dan indah dapat meningkatkan semangat penghuninya dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Proses pemasangan kerangka ini melibatkan pengukuran yang cermat, pemotongan material yang presisi, dan penyambungan yang kuat, semua dilakukan dengan standar keamanan dan kualitas yang tinggi demi hasil yang maksimal dan tahan lama. Kerja sama antara anggota Satgas yang memiliki keahlian teknis dengan masyarakat yang memiliki pengetahuan lokal dan semangat gotong royong menjadikan proses pembangunan berjalan lebih efisien dan efektif.(0911).