ACEH BARAT — Dalam rangka mempererat hubungan silaturahmi serta menjaga kelestarian budaya lokal, Babinsa Koramil 09/Samatiga Serma Sulaiman Azhari menghadiri acara Kenduri Blang yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Mesjid Baro, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat. Kehadiran Babinsa dalam kegiatan adat ini menjadi bukti nyata komitmen TNI AD dalam mendampingi masyarakat dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal, Rabu (29/10/2025).
Kenduri Blang merupakan tradisi sakral masyarakat Aceh yang digelar menjelang musim tanam sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen sebelumnya dan sebagai doa bersama untuk kelancaran serta keberkahan musim tanam yang akan datang. Tradisi ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas antarwarga, mempererat hubungan antargenerasi, serta memperkuat semangat gotong royong dalam kehidupan desa.
Acara dilaksanakan di Masjid Ujung Baro, sebuah masjid bersejarah yang terletak di pinggir hamparan sawah Desa Mesjid Baro. Lokasi ini dipilih bukan hanya karena nilai spiritualnya, tetapi juga karena kedekatannya dengan lahan pertanian warga, sehingga menciptakan suasana yang khusyuk dan menyatu dengan alam. Masjid yang dikelilingi oleh hijaunya persawahan menjadi simbol abadinya masyarakat dengan tanah dan tradisi agraris yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Kegiatan ini menghadirkan tokoh adat, perangkat desa, para petani, pemuda, serta masyarakat umum. Serma Sulaiman Azhari yang dikenal dekat dengan masyarakat binaannya, turut hadir dan berbaur dalam seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari doa bersama, makan kenduri, hingga diskusi ringan seputar pertanian dan pembangunan desa.
Dalam berbagai hal, Serma Sulaiman menyampaikan bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan seperti Kenduri Blang bukan hanya sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat komunikasi sosial antara TNI dan masyarakat. “Tradisi seperti Kenduri Blang ini adalah warisan leluhur yang sarat makna. Selain sebagai bentuk syukur, ini juga menjadi ruang silaturahmi yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan ketahanan sosial di tingkat desa,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa TNI melalui Babinsa akan terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam mendukung pembangunan, ketahanan pangan, dan pelestarian budaya. “Kami siap mendampingi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Kehadiran kami adalah untuk mendengar, memahami, dan bersama-sama mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat,” tambahnya.
Kepala Desa Mesjid Baro, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Babinsa dan peran aktifnya dalam mendukung kegiatan masyarakat. “Kami merasa sangat terbantu dengan kehadiran Babinsa yang selalu hadir dalam setiap kegiatan desa. Ini menunjukkan bahwa TNI benar-benar dekat dan peduli terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan sinergi antara TNI dan masyarakat semakin kuat, serta tradisi dan budaya lokal tetap lestari sebagai bagian dari identitas bangsa. Kenduri Blang bukan sekadar ritual adat, tetapi juga simbol kekuatan sosial yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam semangat kebersamaan dan gotong royong.








