Beranda TNI AD KODIM Babinsa & Aparat Damaikan Warga Paya Santeut Akibat Medsos

Babinsa & Aparat Damaikan Warga Paya Santeut Akibat Medsos

8
0

ACEH JAYA – “Perang dingin” di dunia maya yang melibatkan dua orang warga Desa Paya Santeut, Kecamatan Darul Hikmah, akhirnya berakhir di dunia nyata. Bukan di pengadilan, melainkan di meunasah desa, berkat campur tangan bijak dari Babinsa Posramil Darul Hikmah Kodim 0114/Aceh Jaya, Serda M. Hasan, bersama Bhabinkamtibmas dan aparat gampong, Minggu (18/05).

Konflik ringan namun cukup memanaskan suasana ini, menurut Serda M. Hasan, berakar dari ketidakbijakan dalam menggunakan media sosial. “Hal kecil di medsos, kalau tidak disikapi dengan bijak, bisa jadi besar dampaknya,” ujar Serda M. Hasan, menggambarkan awal mula perselisihan yang bermula dari salah paham akibat unggahan atau komentar virtual.

Menyadari potensi gesekan yang lebih luas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas bergerak cepat. Berkoordinasi dengan perangkat gampong, kedua warga yang berseteru itu pun “dipanggil” untuk duduk bersama di meunasah. Suasana yang dibangun jauh dari formal, lebih mengedepankan pendekatan kekeluargaan.

Di bawah naungan meunasah yang sakral, kedua belah pihak didengarkan dengan sabar. Tokoh-tokoh desa dan aparat keamanan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga silaturahmi, hidup rukun bertetangga, dan yang tak kalah penting, etika bermedia sosial di era digital. Mereka diingatkan bahwa jempol di dunia maya bisa meninggalkan luka di dunia nyata jika tidak hati-hati.

Bak air mengalir, hati kedua warga yang semula panas perlahan mendingin. Setelah saling mengutarakan unek-unek dan mendengarkan nasihat, mereka akhirnya menyadari bahwa perselisihan ini tidak membawa manfaat apa pun. Di hadapan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan tokoh masyarakat, keduanya pun berjabat tangan, saling memaafkan, dan sepakat untuk mengakhiri “drama medsos” tersebut.

Keberhasilan mediasi ini menjadi bukti nyata bahwa permasalahan yang timbul di masyarakat dapat diselesaikan dengan pendekatan musyawarah dan mufakat, didukung oleh sinergi yang kuat antara aparat keamanan dan pemerintahan desa.

“Ini pelajaran berharga bagi kita semua,” tegas Serda M. Hasan. “Media sosial alat untuk bersilaturahmi dan berbagi informasi positif, bukan untuk menyebar fitnah atau perselisihan. Mari kita gunakan dengan bijak dan selalu kedepankan perdamaian.”

Dengan tuntasnya perselisihan ini, suasana di Desa Paya Santeut kembali menghangat dengan kebersamaan, menunjukkan bahwa gotong royong dan musyawarah masih menjadi benteng terkuat dalam menjaga keharmonisan di tengah masyarakat.(0114).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini