Manggarai, 3 November 2025 – Di bawah terik matahari, suasana kebersamaan tampak jelas di Desa Rado. Prajurit TNI dari Kodim 1612/Manggarai dan warga setempat secara bersama-sama mengangkat batu, meratakan tanah, dan menyusun konstruksi telford di ruas jalan desa—sebuah wujud kemanunggalan TNI dan rakyat yang menjadi ciri khas TMMD ke-126.
Pengerjaan jalan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial antara TNI dan masyarakat. Tidak ada batas antara pakaian loreng dan warga desa; semua bekerja dalam ikatan gotong royong.
Kapten Arh Lipris M. Saefatu menegaskan bahwa TMMD hadir bukan hanya untuk membangun, tetapi juga menyatukan.
“Inilah bentuk kemanunggalan TNI dan rakyat yang sesungguhnya. Kami bukan hanya datang, bekerja, dan pergi. Kami terlibat, mendengar, dan merasakan langsung kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Warga pun merasakan energi positif dari kehadiran TNI di desa mereka. Selain pembangunan fisik, interaksi dan kebersamaan selama pekerjaan berlangsung menciptakan hubungan emosional yang kuat antara masyarakat dan personel TMMD.
Menurut warga, pembangunan jalan ini tidak hanya mengubah kondisi infrastruktur, tetapi juga menghidupkan kembali budaya gotong royong yang selama ini mulai memudar.
Dengan kerja bersama seperti ini, Desa Rado bukan hanya membangun jalan, tetapi juga membangun kembali semangat persatuan.
