Klungkung,- Dalam rangka menjaga kapasitas dan kelestarian adat, tradisi dan budaya lokal, Babinsa Semarapura Kaja Serka Wayan Wardana menghadiri kegiatan peningkatan kapasitas keprajuruan lan pasraman, Rabu ( 29/10/25 ).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Desa Adat Besang Kawan, Kelurahan Semarapura Kaja, Kecamatan/Kabupaten Klungkung ini dilaksanakan di Balai Desa Adat Besang Kawan yang dihadiri oleh Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kabupaten Klungkung, Bendesa Madya Majelis Alitan Kecamatan, penyarikan Desa Adat beserta Bendesa, Prajuru Desa Adat Besang Kawan, Lurah Semarapura Kaja dan unsur adat terkait.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi sambutan ketua panitia yang dilanjutkan sambutan Bendesa Adat Besang Kawan, Bendesa Madia Majelis Alitan Kecamatan serta Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kabupaten Klungkung
Babinsa Semarapura Kaja Serka Wayan Wardana menyampaikan dalam kegiatan peningkatan kapasitas keprajuruan lan pasraman kali ini mengusung tema “ Adung Lascarye Ngamong Swadarma Ngewerdiang Tetamian Lan Tradisi Mekarye Capah Pinake Penegep Persalinan Kasinoman Desa Adat Besang Kawan”.
Menurut Babinsa jajaran Koramil 1610-01/Klungkung ini, kegiatan ini merupakan program Bali Semesta Berencana yang bertujuan untuk menjaga kelestarian tradisi budaya dan kearifan lokal dijaman moderenisasi agar selalu terjaga.
Dalam rangka optimalisasi keprajuruan, tidak hanya dibutuhkan sinergitas antar unsur terkait saja, namun setiap prajuru harus memahami tugas dan fungsinya, “terangnya.
Saat ini dengan pesatnya perkembangan jaman dan teknokogi serta gencarnya gempyran budaya luar, tentu menjadi kewajiba kita semua untuk selalu menjaga kekuatan serta kelestarian adat, tradisi, budaya dan kearifan lokal.
Sebagai Babinsa tentu dirinya akan memberikan dukungan penuh dalam menjaga kelestarian ini. Dengan digelarnya peningkatan kapasitas keprajuruan lan pasraman, besar harapannya akan semakin memperkokoh persatuan seluruh pihak di desa adat dalam menjaga kelestarian adat, tradisi, budaya dan kearifan lokal ini,”lanjutnya.
Kelestraian adat, tradisi, budaya dan kearifan lokal ini sejatinya merupakan benteng kokoh, karena kearifan lokal ini mengandung nilai-nilai adat dan budaya yang masih relevan di era modern, “pungkasnya. ( Pendim 1610/Klungkung ).








