BARITO KUALA – Di bawah terik matahari siang, suara tawa warga Desa Tumih terdengar riuh di sekitar salah satu titik sumur bor baru. Air jernih yang mengalir deras dari pipa menjadi simbol perubahan besar bagi desa yang selama bertahun-tahun menghadapi krisis air bersih.
Kini, berkat Program TNI Manunggal Air Bersih (TMAB) yang dilaksanakan melalui TMMD Ke-126 Kodim 1005/Barito Kuala, harapan itu menjadi kenyataan.
Sebelumnya, masyarakat hanya mengandalkan air hujan atau mengambil air dari parit yang keruh dan jauh dari rumah. Namun sejak dibangunnya lima titik air bersih oleh Satgas TMMD bersama warga, kehidupan mereka berubah drastis.
“Sekarang air ada setiap hari, tak perlu lagi menempuh jarak jauh. Ini berkah besar untuk kami,” tutur Ibu Siti, salah satu warga Desa Tumih, sambil menimba air dari kran baru di halaman rumahnya.
Koordinator TMMD Ke-126 Kodim 1005/Barito Kuala, Kapten Caj Mahyuni Azis, menyebut program TMAB sebagai bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga menghadirkan kehidupan yang lebih layak. Air bersih adalah kebutuhan dasar yang menentukan kualitas hidup warga,” ujarnya.
Program TMAB merupakan bagian dari upaya Kasad TNI AD untuk memastikan setiap wilayah pedesaan memiliki akses air bersih yang memadai.
Di Desa Tumih, sistem pengeboran sumur dalam dan jaringan pipa distribusi telah selesai dan kini dimanfaatkan lebih dari seratus kepala keluarga.
Kepala Desa Tumih, Anas Ma’ruf, menambahkan bahwa program ini membawa dampak positif yang luas. “Dengan adanya air bersih, kegiatan rumah tangga jadi lebih mudah, kesehatan meningkat, dan warga lebih semangat bekerja,” ujarnya penuh syukur.
Tak hanya soal air bersih, TMMD Ke-126 juga membawa berbagai manfaat lain seperti pembangunan jalan, rumah, mushola, dan fasilitas sosial yang memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat.
Kini, air mengalir bukan hanya ke rumah warga, tapi juga ke hati mereka—meneguhkan makna kemanunggalan TNI dan rakyat.(1005).








