Beranda TNI AD KODIM Menjaga Tradisi dan Merawat Kebersamaan: Serda Maulizar Hadiri Kanduri Sawah di Desa...

Menjaga Tradisi dan Merawat Kebersamaan: Serda Maulizar Hadiri Kanduri Sawah di Desa Pucok Lueng

11
0

ACEH BARAT – Dalam semangat menjaga nilai-nilai budaya dan memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat, Serda Maulizar, Babinsa Koramil 09/Samatiga, menghadiri acara kanduri sawah yang digelar oleh warga Desa Pucok Lueng. Tradisi ini rutin dilaksanakan setiap memasuki musim tanam padi sebagai bentuk rasa syukur dan harapan akan keberkahan hasil panen. Selasa (14/10/2025).

Kanduri sawah merupakan warisan adat yang telah dijaga secara turun-temurun oleh masyarakat Aceh Barat, khususnya di wilayah Samatiga. Acara ini bukan sekadar ritual, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam serta nilai-nilai spiritual yang melekat dalam kehidupan petani. Dalam kegiatan ini, warga berkumpul untuk berdoa bersama, menyantap hidangan tradisional, dan menyampaikan harapan akan musim tanam yang sukses.

Serda Maulizar dalam sambutannya menyampaikan penghargaan atas kekompakan masyarakat Desa Pucok Lueng dalam melestarikan tradisi lokal. “Kanduri sawah adalah cerminan kearifan lokal yang patut kita jaga bersama. Tradisi ini bukan hanya memperkuat hubungan sosial, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi antara TNI dan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan seperti ini merupakan bagian dari komitmen TNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam mendukung ketahanan pangan dan pelestarian budaya. “Kami siap mendampingi masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan, termasuk sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi desa,” tambahnya.

Acara kanduri sawah di Desa Pucok Lueng berlangsung dengan khidmat dan penuh kehangatan. Tokoh adat, perangkat desa, kelompok tani, serta generasi muda turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Selain doa bersama, acara juga diisi dengan pemotongan tumpeng, pembacaan doa keselamatan, dan makan bersama sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan.

Kepala Desa Pucok Lueng menyampaikan terima kasih atas kehadiran Babinsa dan dukungan yang diberikan oleh Koramil 09/Samatiga. “Kami merasa bangga dan terbantu dengan kehadiran TNI di tengah masyarakat. Semoga sinergi ini terus terjalin dan membawa manfaat bagi kemajuan desa,” tuturnya.

Tradisi kanduri sawah menjadi pengingat bahwa kemajuan tidak harus menghapus budaya. Justru, dengan menjaga tradisi, masyarakat dapat membangun masa depan yang tertanam kuat pada nilai-nilai lokal. Kanduri sawah bukan hanya tentang menanam padi, tetapi juga menanam harapan, kebersamaan, dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini