Bengkulu Utara – Upaya penanganan bencana alam tanah longsor terus dilakukan oleh jajaran TNI bersama pemerintah daerah dan masyarakat. Pada Rabu (24/9/2025), Satgas Penanganan Bencana Alam dari Koramil 423-01/Ketahun bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara serta warga Desa Lebong Tandai untuk melaksanakan gotong royong membersihkan material longsor yang menutupi jalur rel Molek menuju Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara.
Longsor yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir itu menyebabkan akses jalur transportasi menjadi terganggu. Jalur rel Molek, yang merupakan satu-satunya akses utama menuju Desa Lebong Tandai, tertutup material tanah, batu, dan pepohonan yang terbawa arus longsoran.
Personel TNI dari Koramil 423-01/Ketahun bersama petugas BPBD dan masyarakat bahu-membahu menggunakan peralatan manual maupun alat berat seadanya untuk membuka kembali akses tersebut. Kegiatan gotong royong ini tidak hanya bertujuan memulihkan jalur transportasi, tetapi juga mencegah terjadinya dampak lanjutan seperti terisolirnya masyarakat desa.
“Kami bersama masyarakat dan BPBD terus berupaya agar jalur ini bisa segera dibuka kembali. Kerja sama dan semangat gotong royong menjadi kunci dalam penanganan bencana,” ujar salah satu anggota Satgas di lokasi kegiatan.
Selain membersihkan material longsor, tim gabungan juga melakukan langkah antisipatif dengan membuat saluran pembuangan air sederhana agar aliran air tidak kembali mengikis tebing di sekitar jalur rel. Masyarakat pun terlihat antusias dan sigap membantu dengan alat seadanya, menunjukkan solidaritas tinggi dalam menghadapi bencana.
Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat kondisi cuaca yang masih sering diguyur hujan. Dengan adanya sinergi antara TNI, BPBD, dan masyarakat, diharapkan akses menuju Desa Lebong Tandai segera pulih sehingga aktivitas warga kembali normal.