TAPIN – Kreativitas tak pernah mengenal batas. Hal ini dibuktikan oleh anggota Kodim 1010/Tapin, Sertu Rahmat Hidayat, yang ikut ambil bagian dalam pameran seni rupa tahunan bertajuk “Langkar” di Taman Budaya Kalimantan Selatan.
Pameran berlangsung sejak 12 hingga 18 September 2025, menghadirkan puluhan seniman dengan berbagai karya bernuansa budaya, sejarah, dan kehidupan masyarakat Banua.
Bagi Rahmat, keterlibatan dalam pameran seni bukan hal baru. Selama tiga tahun terakhir, ia konsisten berpartisipasi dengan menghadirkan karya-karya yang sarat makna. Tahun ini, ia kembali memamerkan lukisan tokoh ulama kharismatik Kalimantan Selatan, Syeh Arsyad Al Banjari.
Karya tersebut menjadi representasi penghargaan atas jasa dan peran ulama besar Banua dalam membangun peradaban Islam di Nusantara.
“Melukis bagi saya bukan sekadar hobi. Setiap goresan ingin saya maknai sebagai upaya melestarikan sejarah dan budaya, agar generasi sekarang bisa belajar dari tokoh-tokoh besar kita,” ungkap Rahmat saat dikonfirmasi, Selasa (16/09).
Jejak prestasi Rahmat di dunia seni lukis juga cukup gemilang. Ia pernah meraih juara III se-Kalimantan pada lomba melukis bertema pahlawan. Keberhasilan itu semakin memotivasi dirinya untuk terus berkarya, meski kesehariannya disibukkan dengan tugas sebagai prajurit TNI AD.
Dandim 1010/Tapin, Letkol Inf Dimas Yamma Putra, menyampaikan apresiasi atas kiprah anggotanya di ranah seni.
Menurutnya, keterlibatan Rahmat adalah bukti bahwa prajurit TNI tidak hanya dituntut tangguh dalam menjalankan tugas pertahanan dan keamanan, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif di bidang lain, termasuk seni dan budaya.
“Kami bangga karena karya yang ditampilkan Sertu Rahmat bisa menjadi inspirasi. Ia membuktikan bahwa prajurit juga bisa menyalurkan bakat dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Dandim.
Pameran “Langkar” sendiri menjadi ajang penting bagi tumbuhnya ekosistem seni rupa di Kalimantan Selatan. Melalui kegiatan ini, publik tidak hanya dimanjakan dengan visual yang indah, tetapi juga diajak memahami nilai-nilai budaya, spiritualitas, serta dinamika sosial masyarakat Banua.
Dengan partisipasi tokoh-tokoh lokal maupun lintas profesi seperti Rahmat, pameran ini diharapkan terus memperkuat ruang ekspresi, sekaligus menghubungkan seni dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.(1010).