TARAKAN – Genap 14 bulan bertugas menjaga keamanan perbatasan yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG di Wilayah Papua Pegunungan. Ratusan prajurit Batalyon Infantri 614/Raja Pandita kembali ke Kalimantan Utara (Kaltara) dalam keadaan sehat dan lengkap.
Selama bertugas di empat Kabupaten Papua Pegunungan, Prajurit Batalyon Infantri 614/Raja Pandita banyak meninggalkan inovasi dan program yang berdampak baik pada masyarakat salah satunya membuat Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH).
Usai Upacara penerimaan Satgas Pamtas RI-PNG kewilayahan di Dermaga Kodaeral XIII Tarakan, Komandan Batalyon Infantri 614/Raja Pandita, Letkol Inf Ardiansyah, S.Sos mengatakan, 450 personil RJP telah selesai melaksanakan Satgas Pamtas di perbatasan RI-Papua Nugini dan pulang dalam keadaan lengkap serta sehat.
“Selama pelaksanaan penugasan di wilayah Papua, kami ditempatkan di empat Kabupaten Provinsi Papua Pegunungan yakni kabupaten Lanny jaya, kabupaten Tolikara, kabupaten Mamberamo, dan Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan selamat penugasan, pihaknya aktif melakukan pendekatan kepada masyarakat. Kemudian meninggalkan kenang-kenangan kepada masyarakat yaitu berupa pembangkit listrik tenaga mikro Hydro (PLTMH) yang dibangun di tiga lokasi. Kemudian ada pipanisasi air bersih yang juga dibuat di tiga tempat.
“Kami juga membuat musholah untuk umat muslim yang ada di wilayah Lanny Jaya. Lalu kita juga lakukan pembagian sembako kepada semua masyarakat dan menjalankan program makanan bergizi gratis setiap hari minggu setelah selesai ibadah gereja di setiap sekitaran pos-pos kami yang ada di wilayah penugasan,” urainya.
Letkol Inf Ardiansyah mengakui sangat bangga karena kedatangan ini diterima dengan baik oleh semua forkopimda dan Instansi Provinsi Kaltara.
“Menanggapi apresiasi dan ketertarikan Gubernur Kaltara dengan inovasi PLTMH kami. Tentunya kami siap jika ingin dibangunkan di desa-desa wilayah Kaltara. Hal ini sejalan dengan program Gubernur yakni Kaltara bersinar. Sehingga kami akan mendukung dan mensupportnya,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang mengatakan, Penugasan di wilayah perbatasan tentunya bukan tugasan ringan. Selain menjaga keamanan, prajurit TNI juga berperan penting dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat perbatasan serta menjalin komunikasi lintas batas dengan negara tetangga.
“Keberhasilan dan tuntasnya tugas yang telah diberikan merupakan bukti profesionalisme, disiplin, serta sinergi yang terjali dengan baik antara TNI, pemerintah, dan masyarakat,” ucapnya.
Ia berpesan agar semangat ini terus dijaga. kedisiplinan, etika, serta jika profesional adalah model utama dalam menjalankan tugas-tugas selanjutnya.
“Saya sangat mengapresiasi prajurit Batalyon Infanteri 614/Raja Pandita. Karena selama dalam bertugas telah berinovasi dengan membangun PLTMH untuk masyarakat Papua. Semoga inovasi ini dapat diterapkan juga ke desa-desa di Kaltara yang belum teraliri Listrik,” ungkapnya.
Menurutnya, Kemampuan ini sangat luar biasa dan sangat sejalan dengan program Pemerintah Provinsi yang berjalan yakni Desa Bersinar, Desa Bercahaya.
“Seperti di Desa Atap, sudah kami laksanakan program Desa Bersinar ini. Mudah-mudahan kemampuan prajurit Batalyon Infanteri 614/Raja Pandita, bisa disinergikan bersama pemerintah provinsi Kalimantan Utara, untuk membangun pembangkit-pembangkit listrik kecil, menerangi desa-desa di Kalimantan Utara,” tuntas Gubernur Kaltara. (*)
SATRIA TANGGUH BIJAKSANA