Belu – Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, Satgas TMMD ke-125 Kodim 1605/Belu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu menggelar penyuluhan tentang stunting dan pencegahannya, Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Gereja GBI Marantha, Dusun Mauulun, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, dan menjadi salah satu sasaran non fisik dalam program TMMD kali ini.
Penyuluhan dibuka dengan materi dari Andri T Karim, Pengelola Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Belu. Ia menekankan bahwa Posyandu memiliki peran sentral dalam mencegah stunting, karena melalui kegiatan ini, tumbuh kembang anak dapat dipantau secara berkala. “Posyandu bukan hanya tempat menimbang bayi, tetapi wadah untuk edukasi, pemberian makanan tambahan, konseling, serta dukungan pola asuh yang baik,” jelasnya.
Selanjutnya, Yuliana Paba, Amd Gz, Pengelola Program Gizi Dinkes Belu, memaparkan bahwa stunting merupakan masalah serius yang masih dihadapi Indonesia, termasuk di Kabupaten Belu. Penyebabnya antara lain pola pengasuhan yang kurang tepat, rendahnya pengetahuan ibu tentang pemberian makan anak, minimnya akses pangan bergizi, serta kurangnya sanitasi dan air bersih. “Yang paling krusial adalah memastikan kecukupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun,” tegasnya.
Satgas TMMD 125 Kodim Belu memandang kegiatan penyuluhan ini sebagai langkah strategis untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mencegah stunting. Diharapkan, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pemenuhan gizi, pola asuh yang benar, dan kebersihan lingkungan demi tumbuh kembang optimal anak-anak di Desa Naekasa.
Dengan terjalinnya sinergi antara TNI dan pemerintah daerah, program TMMD tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat fondasi kesehatan masyarakat demi masa depan generasi yang lebih sehat dan cerdas.
