Numfor – Dalam mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Babinsa Koramil 1708-05/Numfor, Sertu Ferdinand Kmur, bersama Kepala Distrik Buryadori Bapak Septinus Krey, melaksanakan kegiatan panen telur ayam bersama warga, Kampung Duai, Distrik Buryadori, Kabupaten Biak Numfor, Jumat (11/7/2025).
Kegiatan panen ini menjadi bukti nyata sinergi antara TNI, aparat pemerintah distrik, dan masyarakat dalam membangun kemandirian di bidang peternakan. Panen dilakukan di lokasi peternakan ayam milik kelompok warga yang selama ini dibina dan didampingi oleh Babinsa dalam pengelolaannya.
Sertu Ferdinand Kmur menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pendampingan Babinsa untuk mendorong masyarakat agar terus mengembangkan potensi lokal yang dimiliki.
“Panen ayam bersama ini bukan hanya soal hasil, tetapi juga bagaimana kita menjaga kekompakan dan semangat gotong royong. Kehadiran Babinsa harus bisa membawa semangat baru bagi masyarakat untuk terus maju dan mandiri,” ujarnya.
Kepala Distrik Buryadori, Bapak Septinus Krey, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah terlibat dalam usaha peternakan ayam ini. Ia menegaskan bahwa dukungan pemerintah distrik akan terus diberikan demi meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Usaha seperti ini harus terus dikembangkan. Kami siap mendukung, dan berharap ke depan semakin banyak warga yang terlibat dalam kegiatan produktif seperti ini,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Babinsa juga secara aktif memberikan arahan teknis kepada para peternak terkait kebersihan kandang, pakan, serta pengelolaan hasil panen agar memiliki nilai jual yang baik di pasaran.
Penjabat Kepala Kampung Duai, Bapak Noak Manggaprow, turut menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan keterlibatan Babinsa yang selalu hadir di tengah masyarakat.
“Kami merasa terbantu dengan kehadiran Babinsa yang tidak hanya datang, tapi benar-benar terlibat dan memberi motivasi kepada warga kami,” katanya.
Kegiatan panen ayam ini juga menjadi ajang silaturahmi antara aparat kewilayahan dengan masyarakat, sekaligus mempe