Mempawah — Program TMMD Reguler ke-124 Kodim 1201/Mempawah tidak hanya menghadirkan pembangunan fisik, tetapi juga membangun hubungan emosional yang kuat antara TNI dan masyarakat. Hal ini terlihat jelas dari kedekatan anggota Satgas TMMD dengan warga Desa Purun Kecil yang terjalin akrab dalam setiap kegiatan sehari-hari.
Sejak awal pelaksanaan TMMD, para prajurit Satgas tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur seperti jalan rabat beton dan perbaikan rumah tidak layak huni, tetapi juga aktif berbaur dengan masyarakat. Mulai dari membantu memberi makan ternak, memikul rumput, bersih-bersih lingkungan, hingga sekadar berbincang santai di sela-sela aktivitas.
“Kami tidak ingin hanya datang dan bekerja, lalu pulang begitu saja. Kami ingin hadir sebagai bagian dari masyarakat. Itulah makna sebenarnya dari kemanunggalan TNI dan rakyat,” ujar salah satu anggota Satgas saat mendampingi warga.
Kehadiran para prajurit di tengah masyarakat pun disambut hangat oleh warga. Mereka merasa lebih dekat, aman, dan diperhatikan. Bahkan, para ibu rumah tangga, petani, hingga anak-anak desa pun terlihat nyaman berinteraksi dengan anggota TNI yang kini seakan menjadi bagian dari keluarga mereka.
Dansatgas TMMD Reguler ke-124, Letkol Inf Benu Supriyantoko, S.H., menyampaikan bahwa pendekatan humanis ini menjadi prioritas dalam pelaksanaan program.
“Kedekatan ini bukan sekadar strategi, tapi bagian dari jati diri TNI. Melalui interaksi sehari-hari, kita bisa memahami kebutuhan masyarakat lebih dalam dan membangun kepercayaan yang kuat,” ujarnya.
Salah satu warga, Pak Hamka, mengatakan bahwa kehadiran Satgas TMMD telah memberikan kesan yang mendalam. “Bapak-bapak TNI ini bukan hanya membangun jalan atau rumah, tapi juga ikut dalam kehidupan kami sehari-hari. Rasanya seperti punya saudara baru di rumah,” ungkapnya.
Program TMMD Reguler ke-124 tidak hanya meninggalkan hasil pembangunan fisik, tetapi juga kenangan manis dan hubungan yang erat antara TNI dan warga — sebuah fondasi penting bagi persatuan dan kemajuan desa.