NUNUKAN – Di bawah naungan langit Nunukan yang membentang luas, di jantung Kelurahan Mansapa, sebuah simfoni pembangunan infrastruktur tengah dimainkan dengan tempo yang kian cepat. Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-124 Kodim 0911/Nunukan kini sedang ‘ngebut’, mengayunkan palu pembangunan dengan semangat tak kenal lelah, bagaikan arsitek masa depan yang sedang merajut benang-benang harapan menjadi permadani kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Misi krusial ini bukan sekadar mengukir jalan di atas tanah, melainkan membuka gerbang emas perekonomian dan meniupkan napas kehidupan baru bagi kualitas hidup warga.
Waktu adalah detak jantung yang tak pernah berhenti, dan demi mengejar janji yang terukir di cakrawala bertanggal 4 Juni 2025, seluruh personel satgas bak prajurit di medan juang, bersatu padu dengan dukungan alat berat modern yang menggelegar seperti guntur pembangunan, serta partisipasi aktif masyarakat yang berdenyut dalam gotong royong. Pusaran upaya mereka kini memusat pada pemasangan gorong-gorong, elemen sederhana namun vital, yang bagaikan urat nadi kehidupan di bawah bumi. Ini adalah fondasi tak terlihat yang akan menopang mahkota proyek jalan sepanjang 2.600 meter dengan lebar 6 meter, memastikan durabilitas dan fungsionalitasnya tak lekang oleh zaman.
Lebih dari sekadar rutinitas konstruksi, setiap gorong-gorong yang tertanam adalah sebuah janji mitigasi. Terlokasi di simpul-simpul krusial, di mana genangan air dahulu kerap menjadi tembok penghalang, kini gorong-gorong hadir sebagai jembatan masa depan, mendistribusikan aliran air dengan presisi dan kehati-hatian. Ini adalah perisai yang akan menangkis ancaman mobilitas, merobohkan benteng-benteng isolasi, dan memastikan bahwa derasnya hujan kini menjadi berkah, bukan lagi kutukan yang memadamkan denyut nadi ekonomi Mansapa. Dengan sistem drainase yang kokoh, jalanan Mansapa akan mengalirkan lalu lintas tanpa hambatan, bak sungai yang terus mengalirkan kehidupan.
Pada Rabu (28/05), di lokasi pengerjaan, terpampang nyata sebuah mahakarya kolaborasi. Harmoni antara Tentara Nasional Indonesia dan masyarakat setempat bagaikan irama orkestra yang sempurna. Ekskavator menari lincah dengan lengan mekanisnya, menggali dan menata, sementara di seantero proyek, personel Satgas TMMD dan warga lokal berangkulan dalam semangat kemanunggalan. Setiap gorong-gorong beton pracetak yang terpasang adalah simbol kokohnya persatuan, dibangun bukan hanya dengan semen dan pasir, melainkan dengan tetesan keringat kebersamaan dan janji untuk masa depan yang lebih baik. Material-material ini, bagaikan saluran harapan, dirancang untuk memastikan setiap tetes air menemukan jalannya, tanpa pernah mengganggu roda kehidupan warga.
Serma Sugiono, salah satu pahlawan tanpa tanda jasa di garis depan proyek, menegaskan urgensi di balik setiap sentuhan pekerjaan. “Titik ini, secara historis, adalah hantu genangan air,” ujarnya, menyiratkan masa lalu yang kini akan dikubur dalam sejarah. “Pemasangan gorong-gorong adalah prioritas utama, sebuah komitmen yang harus tertunaikan sempurna untuk membuka gerbang aksesibilitas yang selama ini terbelenggu.” Ia melihat lebih jauh, melampaui beton dan besi. Setiap gorong-gorong yang terpasang adalah anak tangga menuju pertumbuhan ekonomi lokal yang menjanjikan, di mana produk pertanian dan hasil bumi akan mengalir deras ke pasar, peluang usaha baru akan mekar, dan kesejahteraan akan menggema di setiap sudut Kelurahan Mansapa.
Jalan baru sepanjang 2.600 meter dengan lebar 6 meter ini bukan sekadar aspal yang terbentang, melainkan sebuah jembatan penghubung yang akan meruntuhkan tembok-tembok keterisolasian. Ia akan menjadi arteri vital bagi transportasi komoditas, mempercepat denyut nadi perdagangan, dan melipatgandakan nilai jual produk-produk Mansapa. Dampak positifnya akan bergaung jauh: efisiensi waktu perjalanan, akses pasar yang semakin luas, dan terbukanya cakrawala peluang ekonomi yang sebelumnya tak terbayangkan.
Pada akhirnya, proyek gorong-gorong ini, meskipun terdengar sederhana, adalah fondasi yang tak tergantikan, sebuah penopang utama bagi durabilitas dan keberlanjutan fungsi jalan yang sedang dibangun. Ia adalah tiang pancang yang menopang harapan akan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi seluruh warga Nunukan Selatan. Program TMMD ini adalah bukti nyata komitmen TNI yang tak tergoyahkan, sebuah perwujudan dari kemanunggalan sejati antara prajurit dan rakyat, yang bersama-sama membangun infrastruktur sebagai jembatan menuju mimpi, dan menggerakkan roda perekonomian dari akar rumput, menerangi setiap sudut desa dengan cahaya optimisme.(0911).