Beranda TNI AD KODIM Tari Tepung Tawar: Ungkapan Hati Masyarakat Tidung Sambut Tamu Negara

Tari Tepung Tawar: Ungkapan Hati Masyarakat Tidung Sambut Tamu Negara

11
0

NUNUKAN – Kota Nunukan dipenuhi sukacita dan suasana mengharukan saat rombongan Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) dari Mabes TNI tiba untuk meninjau perkembangan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang dilaksanakan Kodim 0911/Nunukan.

Delegasi penting yang dipimpin seorang Jenderal Bintang Satu ini disambut upacara kaya budaya lokal, menunjukkan ikatan kuat program pembangunan TNI dengan tradisi setempat. Di antara elemen sambutan, Tari Tepung Tawar adat Tidung paling berkesan.

Tarian bermakna ini disajikan dengan khidmat, bukan hanya pertunjukan seni, melainkan ungkapan hormat dan sambutan hangat bagi tamu kehormatan dari ibu kota. Tari Tepung Tawar, tradisi kuat masyarakat Tidung, penting sebagai ritual penyambutan tamu dengan fungsi simbolis melampaui keindahan visual.

Di balik gerakan, pandangan, dan ekspresi wajah penari, tersimpan kebanggaan atas kesempatan langka ini. Sofia, penari muda yang menyambut Jenderal Bintang Satu dan Tim Wasev, mengungkapkan kebahagiaannya, “Saya pribadi sangat senang, merasa terhormat mendapat kesempatan emas menari dan langsung menyambut tim wasev yang tiba di Nunukan untuk meninjau kegiatan TMMD Kodim 0911/Nunukan.”

Rasa syukur dan bahagia ini mencerminkan antusiasme pribadi serta pengakuan luas dalam komunitas seni tari lokal Nunukan akan pentingnya peran mereka dalam menyambut tamu negara. Momen ini membuktikan seni tradisional hidup dan relevan, serta menjadi panggung bagi seniman muda menunjukkan bakat dan melestarikan warisan budaya. Penyambutan ini bukti pembangunan infrastruktur TMMD tidak mengabaikan pelestarian nilai budaya bangsa.

Pemandangan ketika Brigjen TNI Raja Benny Arifin, Ketua Tim Wasev, beserta rombongan disambut dengan hormat oleh penari Tari Tepung Tawar pada Selasa, 20 Mei 2025, adalah gambaran kuat harmonisasi pembangunan fisik oleh TNI dengan kekayaan budaya lokal.

Setiap detail koreografi, mulai tangan anggun, ekspresi ramah, hingga langkah gesit dan rapi, secara simbolis mengiringi pengalungan kain penyambutan. Pengalungan kain, dalam tradisi Tidung, simbol penerimaan dan penghormatan tertinggi bagi tamu. Namun, makna Tari Tepung Tawar lebih dari estetika dan ritual; tarian ini mengandung doa keselamatan, kelancaran urusan, dan membersihkan aura negatif, representasi kearifan lokal yang menyertai upaya pembangunan TMMD.

Tari Tepung Tawar sebagai elemen sentral penyambutan memperkuat keyakinan bahwa program TMMD bukan hanya pembangunan infrastruktur fisik dan kegiatan non-fisik, melainkan jembatan kultural yang menghubungkan TNI dengan masyarakat lokal dan budayanya. Ini manifestasi konsep “Manunggal” TMMD, di mana TNI menyatu dengan masyarakat, menghargai, merangkul, dan melestarikan warisan leluhur di tengah pembangunan nasional. Kemampuan TMMD mengintegrasikan pembangunan material dengan penghargaan budaya lokal menjadikannya program holistik dan berkelanjutan.

Program TMMD ke-124 Kodim 0911/Nunukan di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, adalah upaya kolaboratif multisektoral melibatkan berbagai instansi, LSM, dan partisipasi masyarakat. Fokus utama program ini adalah peningkatan infrastruktur dasar dan kualitas hidup masyarakat, perwujudan semangat “Manunggal” demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Nunukan. Rangkaian kegiatan TMMD ke-124 direncanakan hingga 4 Juni 2025, diharapkan memberikan dampak positif signifikan dan berkelanjutan bagi kemajuan wilayah dan masyarakat, membuktikan pembangunan merata berbasis budaya lokal adalah kunci kemajuan (0911).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini